Prosedur Pengujian Produk

18 11 2020

Materi ini sifatnya umum untuk semua produk yang diproduksi secara massal guna mendapatkan standard dari sebuah produk agar memenuhi kualifikasi untuk kepentingan pemasaran produk massal.

Pengujian produk adalah proses penjaminan kualitas produk sebelum dipasarkan. Pengujian produk dilakukan sebelum produk dipasarkan. Pengujian produk dilakukan dengan pengukuran terhadap sifat dan kinerja produk tersebut sesuai standar tertentu. Pengujian produk dapat digunakan sebagai persyaratan dalam peluncuran produk baru. Bagi produsen, hasil pengujian produk berguna untuk mendapatkan hak paten atas produk.

Tujuan Pengujian Produk: 
– Memastikan persyaratan spesifikasi, regulasi, dan kontrak produk dapat terpenuh
– Memastikan produk berjalan semestinya
– Alat demonstrasi produk 
– Menetapkan kesesuian produk terhadap penggunaan akhir
– Menyediakan dasar komunikasi teknis suatu produk
– Menyediakan informasi perbandingan dengan produk lain
– Produk yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum
– Pemecahan terhadap kendala produk
– Menentukan penghematan produksi produk

Kegunaan Pengujian Produk:
– Meningkatkan kinerja produk dan kepuasan pelanggan
– Produk akan lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing
– Dapat mengukur kadaluarsa pada kualitas produk dalam penyimpanan
– Memberikan pedoman yang tepat terkait masalah harga, nama merk, kualitas kemasan produk
– Dapat memantau kualitas produk dari berbagai perusahaan dari tahun ke tahun dan jalur distribusinya
– Memberikan gambaran daya terima konsumen terhadap produk tersebut

Keuntungan Pengujian Produk :

– Menjajal strategi pemasaran: Produsen dapat mengetahui sasaran konsumen penjualan, Produsen dapat mengetahui fitur yang dibutuhkan oleh masyarakat umum, sehingga menghemat biaya produksi.
– Memberikan informasi mengenai produk: Produsen akan mendapatkan masukan dari konsumen dan penguji terkait dengan performa perangkat keras maupun perangkat lunak
– Upaya dalam mengatur strategi produk: Pengujian produk akan membantu produsen dalam mengetahui persepsi konsumen mengenai keamanan dan performa produk
– Membantu produsen mencermati kesalahan: Pengujian produk membantu konsumen untuk mengetahui kecacatan produk yang menyebabkan pengembalian barang atau penggunaan garansi produk

Kerugian Pengujian Produk:
– Perlu membayar biaya ekstra
– Menguji produk yang salah
– Melakukan perbandingan produk yang salah
– Menanyai pihak yang salah
– Pengujian pada lingkungan pasar yang berbeda dari lingkungan pasar asli
– Pengujian segmen konsumen yang tidak sesuai dengan produk
– Pengujian dengan penerapan harga yang keliru

Persyaratan Pengujian Produk :
1. Pendekatan sistem : Metode dan prosedur pengujian produk terstandar. hal-hal yang diuji : Produk yang disiapkan harus sama,baik kemasan dan pengkodean, Kuesioner yang diajukan harus sama, Rencana sampling yang sama, Metode preparasi dan tabulasi data dilakukan secara sama.
2. Data Normatif: pengujian dilakukan secara berkelanjutan guna membangun database  normative sehingga hasil uji produk lebih memiliki nilai
3. Perusahaan Penelitian yang Sama: pengujian produk dilakukan oleh peneliti yang sama walaupun berbeda produk
4. Uji Lingkungan Nyata: pengujian dilakukan dimana produk akan digunakan
5. Populasi Sampel yang Relevan
6. Variabel Kritis: Kegunaan dan kualitas produk harus dipahami dari sudut pandang konsumen dan bukan dari produsen
7. Tindakan Konservatif

Pengujian Produk Multimedia:
Kapan produk Multimedia dilakukan pengujian? Jawabannya ada pada proses Produksi dan Pasca Produksi. Dalam proses produksi dan pasca produksi kita mengenal proses evaluasi, membangun versi Alfa dan versi beta dari sebuah produk jika berupa produk software multimedia (misal media interaktif, website, dll). Selain itu untuk produk multimedia yang lain akan memiliki proses pengujian yang lain juga.






Microstock untuk Menjual Produk Kreatif dan Aset Digital

30 09 2020

Mikrostock Populer

Microstock adalah tempat bagi para pelaku industri kreatif untuk memasarkan karya yang telah dihasilkan dan dapat diakses oleh banyak pengguna internet. Besaran penghasilan tersebut berdasarkan jumlah karya yang telah didownload oleh pengguna internet yang lainnya. Ringkasnya microstock itu adalah bisnis yang memperjual belikan foto/vector/video dengan sistem free royalty. Jadi pembeli cukup membayar sekali saja dan bebas mempergunakan foto/vector/video kita, tentunya dengan kebijakan yang berbeda-beda. Tapi meski hanya membayar sekali, kita bisa menjual image kita berkali-kali atau bisa dijual seumur hidup kepada buyer lainnya. Intinya bisnis Jual beli asset digital kita. Terdapat sebutan bagi perusahaan atau agensi Microstock yang sering disebut sebagai Microstock Site Company atau Microstock Agencies. Mereka adalah perusahaan yang akan membayar berupa extra income kepada orang yang memiliki karya yang dipasarkan.  Agensi ini dapat memasarkan dan juga membuat pengguna mendownload beberapa kali pada satu karya. Sehingga suatu karya akan mendapatkan keuntungan berkali-kali, sesuai dengan stock file yang didownload oleh para user Microstock. Bisnis di Microstock merupakan bisnis yang stabil dan dapat memaksimalkan potensi dalam menghasilkan karya sendiri. Namun, memulai bisnis ini tidaklah mudah karena pada proses awal akan mendapatkan penghasilan sedikit atau bahkan nol. Dengan seiringnya waktu, karyamu akan diakui oleh banyak orang dan mereka akan mulai mendownload hasil karyamu.

Ada banyak Agency Microstock didunia ini, antara lain :

Shutterstock, Adobe Stock, iStock, Envato, Alamy, 123RF, dreamstime, depositphotos, Canstockphoto, Bigstock.

Anda bisa mencoba salah satu Microstock tersebut, dengan catatan masing-masing Microstock Agency memiliki persyaratan sendiri-sendiri. Paling mudah adalah Shutterstock.

Kemudahan itu antara lain:

  1. Karya paling gampang diterima, tidak seperti Freepik atau Envato yang suka menolak hasil karya jika karya kurang bagus
  2. Shutterstock termasuk web yang paling banyak usernya, alias rame sehingga banyak yang beli.
  3. Cocok untuk belajar format file yang harus di upload, karena di web microstock lain juga mirip-mirip.
  4. Tidak perlu passport untuk verifikasi data diri.
  5. Bisa jadi portfolio untuk daftar di web microstock lain.

Daftar menjadi kontributor di Shutterstock itu simpel dan mudah. Cukup register dan selesaikan beberapa langkah, kemudian kamu sudah dapat upload karya berupa foto, vektor, video dan ilustrasi.

Berikut link pendaftaran sebagai Kontributornya: Daftar Shutter Stock

LANGKAH 1: Isi Data Diri

Masukkan nama lengkapusername/ nama yang akan dilihat customer, alamat email beserta password. Nama lengkap sebaiknya sama dengan nama yang tertera pada kartu identitas atau nama perusahaan jika anda mendaftar atas nama perusahaan. Lalu tekan Next

LANGKAH 2: Masukkan Alamat Tempat Tinggal

Masukkan alamat tempat tinggal (yang sesuai identitas diri )di kolom sebelah kiri dan isi kolom sebelah kanan jika alamat pengiriman berbeda.

Selesai! Sekarang kamu dapat melihat-lihat tampilan dashboard serta upload foto, vektor, video, ataupun ilustrasi!





Pembuatan Fotografi Produk

22 09 2020

Apabila menjual barang secara online, foto produk bisa membuat perbedaan, antara keputusan pelanggan untuk membeli atau tidak membelinya. Sangatlah penting untuk memastikan bahwa fitur dan eksterior barang tersebut ditangkap secara akurat. Hal ini penting karena pada dasarnya manusia adalah makhluk visual yang cenderung melihat sesuatu dari tampilan fisik suatu produk. Salah satu cara menyikapinya adalah dengan cara foto produk yang menarik.

Proses produksi fotografi dilakukan melalui tiga tahap berikut ini.

a. Tahap sebelum pemotretan (pre-shoot) adalah proses dalam menyiapkan peralatan, menentukan konsep foto, lokasi, kostum, dan gaya.
b. Tahap Pemotretan (shoot)
c. Tahap pasca-pemotretan (post-shoot) adalah proses mengedit dan mencetak foto ke dalam album.

Tips dalam membuat foto produk antara lain:

  1. Pencahayaan yang baik dan cukup

Sumber pencahayaan sangat berpengaruh terhadap hasil pemotretan apapun, khususnya foto produk. Kamu bisa memanfaatkan cahaya lampu pijar, cahaya alami matahari, atau flash. Hanya saja kamu perlu ingat, dalam pengambilan foto produk khususnya yang memiliki material pembuatan berbahan gelas atau botol, kamu harus ekstra berhati-hati menggunakan sumber pencahayaan dari flash.

Arah pencahayaan pun penting. Pastikan arah pencahayaan tidak menimbulkan bayangan yang dapat mengganggu hasil foto produk. Dengan ketepatan sumber serta arah pencahayaan kamu dapat mendangkap bentuk serta dimensi produk yang tepat.

Sebagai catatan, dalam menggunakan smartphone dan memanfaatkan cahaya alami, lakukan pemotretan produk saat pagi atau siang menjelang sore untuk hasil pencahayaan foto yang lebih lembut.

Berikut contoh memanfaatkan cahaya alami matahari dari arah jendela:

https://www.yourcupofcake.com/reeses-pieces-cupcakes-2/
https://www.yourcupofcake.com/reeses-pieces-cupcakes-2/

2. Kamera Smartphone saja cukup, misal ada dana boleh lah pake kamera canggih.

Jika kamu punya uang yang cukup, tidak ada salahnya kamu membeli kamera yang berkualitas untuk mendukung foto produk yang akan kamu ambil. Akan tetapi untuk kamu yang masih merintis usaha berjualan, tidak perlu pusing untuk menyiapkan budget khusus untuk membeli kamera. Kamera smartphone yang kamu miliki sekarang juga bisa digunakan untuk mengambil foto produk asalkan teknik penngambilan fotonya benar dan tidak asal-asalan. Ingat poin pertama, pencahayaan masih menjadi poin utama yang harus diperhatikan. Ini ada tips dari Om Darwis Triadi :

3. Buat foto studio mini saja tak perlu bikin studio yang wahh…

Foto produk erat kaitannya dengan fokus pada produk itu sendiri. Maka dari itu, pilihlah background berwarna netral seperti putih, hitam, atau abu-abu yang baik bagi foto produk. Kamu bisa memanfaatkan karton putih, dinding ruangan, kain tebal tanpa tekstur atau papan kayu. Berita bagusnya, pemilihan background ini tidak perlu menghabiskan uang sebanyak membeli mini studio. Kamu lebih nyaman menggunakan mini studio tapi tidak memiliki budget yang besar? Bikin sendiri saja…

4. Ambil foto produkmu dari berbagai sudut

Fotolah produk kamu dari berbagai sudut, Ketika kamu ingin mengambil gambar dari produk yang kamu jual. Biasanya sebuah produk akan terlihat lebih bagus dan menarik ketika produk tersebut di foto dari sudut tertentu. Kamu harus mengeksplorasi produk yang ingin kamu foto dari berbagai sudut agar kamu menemukan sudut yang bagus. Jangan hanya terpaku pada satu sudut saja. Seringkali banyak produk hanya ditampilkan dari tampak depan saja. Padahal, mungkin saja produk tersebut akan terlihat lebih bagus dan menarik jika ditampilkan dari tampak samping, belakang, maupun atas atau bawah.

Dalam mengambil bentuk produk, satu sudut foto saja tidak cukup. Oleh karenanya, ambillah gambar produk dari berbagai sudut pengambilan gambar untuk mendapatkan dimensi yang sempurna. Kamu akan bisa menghasilkan tampilan karakter produk yang unik, berbeda, dan mampu membuat siapa pun yang melihat tertarik melihatnya.

5. Lakukan penyempurnaan gambar dengan editing

Your Marketing BFF snapseed tutorial before and after pics
https://yourmarketingbff.com/10-minute-marketing-snapseed-tutorial/

Pengeditan merupakan opsi tambahan demi meningkatkan kualitas gambar. Memang benar, pengeditan tidak akan membuat foto yang buruk menjadi bagus, tapi pengeditan yang tepat akan membuat foto tampak menakjubkan.

Dengan membiarkan dirimu mempelajari cara pengeditan yang tepat, kamu dapat bereksplorasi dan bereksperimen dengan berbagai peralatan berbeda untuk melihat berbagai hasil yang lebih memuaskan. Pengeditan ini identik dengan eksperimen dan tidak harus menghabiskan banyak uang. Ada banyak tutorial online yang dapat mengajarimu dasar-dasar, dari proses awal eskperimen sampai kamu bisa menghasilkan efek yang tepat bagi foto produk kamu.





PKKWU Multimedia – Menerapkan Metode Perakitan Produk Barang/Jasa

1 09 2020

Perakitan adalah proses penyusunan dan penyatuan komponen menjadi suatu alat yang memiliki fungsi tertentu.
Jika dalam industri manufaktur, kegiatan Perakitan Produk melalui proses: Pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, Proses pengencangan, Proses inspeksi dan pengujian fungsional, Pemberian nama/label, Pemisahan hasil perakitan, Pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. 

Kegiatan Perakitan Produk jika dalam bidang Multimedia adalah “mengemas” informasi dari sumber informasi agar sampai kepada penerima informasi. “Kemasan” tersebut adalah produk hasil rakitan dalam bidang multimedia. Contohnya: Membuat video dokumenter, maka hasil akhir rakitannya adalah video yang dikemas dalam berbagai format, misal format DVD, atau format file yang berukuran HD untuk diupload ke Youtube atau media lain. Yang dirakit adalah bahan-bahan video, berupa hasil pengambilan gambar. Bahan yang lain contohnya: foto untuk tampilan thumbnail video atau untuk kemasan DVD. Perakitan video dapat menggunakan software editing video. 

 Prosedur Perakitan Produk Perangkat Keras : 
1. Tooling: proses perakitan yang berguna untuk membuat komponen.
2. EVT (Engineering Validation Process): memperbaiki dan menguji coba komponen dari proses tooling.
3. DVT (Design Validation Process): melakukan ulasan mengenai desain produk, uji coba tahap akhir dan menyusun rencana lini perakitan.
 4. PVT (Production Validation Process): melakukan uji coba dalam lini perakitan dan proses produksi 

Prosedur Perakitan Produk Multimedia : 
1. Persiapan awal: meliputi peralatan dan bahan yang akan digunakan. Peralatan, meliputi kamera foto/video, peralatan pencahayaan, perangkat komputer, printer, dll. Bahan yang digunakan meliputi kertas cetak, tinta printer, dvd, cover dvd, dll. Peralatan dan bahan tergantuk produk akhir yang akan dibuat.
2. Desain melalui komputer: Software yang digunakan dalam bidang multimedia adalah software desain grafis, software animasi, software pengolah audio dan video, dll. Lakukan proses evaluasi sebelum masuk prosedur selanjutnya.
3. Melakukan Eksport kedalam format akhir. Format file dapat berupa format file gambar, file video, file audio, file media interktif, dll. Lakukan proses evaluasi lagi sebelum masuk prosedur selanjutnya. 
4. Packing/finishing. Produk siap didistribusikan atau dipasarkan.





Proses Produksi Massal Multimedia

11 08 2020

Dalam pengelolaan proses produksi terdapat beberapa karakteristik tertentu, yaitu karakteristik dilihat dari:
A. Karakteristik Proses Produksi
Proses produksi terdiri dari dua tipe yaitu proses produksi langsung dan proses produksi tidak langsung.
1) Proses produksi langsung yaitu proses produksi yang meliputi:
a)Produksi primer yaitu produksi alam langsung, misalkan perikanan, pertambangan, dan sebagainya.
b) Produksi sekunder yaitu proses produksi yang memberikan nilai lebih dari barang yang memberikan nilai lebih dari barang yang sudah ada, misalkan kayu untuk membangun rumah, jembatan, dan sebagainya.
2) Produksi tidak langsung, yaitu proses produksi yang hanya memberikan hasil dari keahlian atau produk dalam bentuk jasa, misalkan kesehatan oleh dokter, perbaikan mesin kendaraan oleh montir dan sebagainya.

B. Sifat proses produksi ada empat tipe yaitu sebagai berikut:
1) Proses ekstraktif yaitu proses produksi dengan mengambil langsung dari alam.
2) Proses analitik yaitu proses produksi yang berupa kegiatan memisahkan suatu barang menjadi bermacam-macam barang yang hampir menyerupai bentuk aslinya.
3) Proses fabrikasi, yaitu proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk produk baru.
4) Proses sintetik, yaitu proses mengombinasikan beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk, proses ini sering disebut dengan proses perakitan.

С. Jangka waktu produksi
1) Proses produksi terus-menerus, yaitu proses produksi yang menggunakan fasilitas- fasilitas produksi untuk menghasilkan produk yang dilakukan secara terus-menerus tanpa terpengaruh kondisi musim atau cuaca dan waktu. Sifat produknya hanya beberapa jenis dan diproduksi dalam skala besar.
2) Produksi secara terputus-putus, yaitu proses produksi yang kegiatan produksinya berjalan tidak setiap saat, tetapi tergantung beberapa hal, misalkan produksi berdasarkan pesanan, produksi berdasarkan musim tertentu, dan sebagainya.

D. Faktor yang Mempengaruhi Proses Produksi
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses produksi di antaranya yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian.

E. Proses Produksi Produk Multimedia
Dalam membuat sebuah produk multimedia seperti film, media interaktif, game dan lain-lain tentunya harus melalui tahapan-tahapan yang sudah ditentukan agar hasil yang diperolah dari pembuatan produk multimedia tersebut bisa optimal. Di dalam pembuatan produk multimedia ada beberapa tahpan yang umumnya harus dijalani yakni yang biasa disebut dengan alir proses produksi produk multimedia. Proses alir produksi multimedia terdiri dari 3 sub proses yaitu :
Pre-Production / PraProduksi,
– Proses-Production / Produksi,dan 
Post-Production / Purna Produksi.

Alur produksi Multimedia dapat dipelajari disini: Alur Produksi Multimedia





Menghitung BEP (Break Even Point)

28 07 2020

Jika anda seorang pengusaha yang ingin menghitung dalam berapa tahun perusahaan dapat menghasilkan keuntungan atau anda seorang pengusaha yang ingin kepastian kapan usaha anda mengalami balik modal, maka anda memerlukan perhitungan Break Even Point.

Di dalam ilmu Akuntansi, kita mengenal istilah Break Even Point (BEP) yang merupakan titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan modal yang dikeluarkan. Dalam posisi BEP anda tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Orang awam menyebut titik BEP sebagai kondisi dimana usaha yang kita jalankan mengalami balik modal. Sehingga dapat dikatakan bahwa perhitungan BEP merupakan perhitungan yang sangat penting bagi anda yang memiliki bisnis maupun usaha.

Perhitungan BEP awamnya dilakukan sebelum usaha dijalankan. Sehingga dengan kata lain, BEP dapat menjadi proyeksi atau perkiraan usaha yang akan kita jalankan.

Fungsi BEP

Adapun beberapa fungsi dari melakukan perhitungan BEP yaitu :

1. Kita dapat aware dengan dana yang kita gunakan.

Kita dapat mengukur apakah fixed cost, variabel cost dan biaya-biaya lainnya sudah sesuai dengan yang kita inginkan. Kita tentu tak ingin terlalu lama dalam mencapai BEP sehingga dengan melakukan perhitungan BEP kita dapat menentukan apakah dana tersebut terlalu besar untuk kita terapkan.

2. Dapat digunakan sebagai proyeksi :

  • Berapa volume unit yang diperlukan untuk mencapai target BEP. Sehingga kita bisa menentukan target penjualan secara harian, bulanan, mingguan, hingga tahunan.
  • Berapa nominal rupiah penjualan yang harus kita capai sehingga kita mendapatkan balik modal dan memproyeksikan kapan kita sudah dapat mendapatkan keuntungan.

Bagaimana cara menghitung BEP?

Ada dua cara untuk menghitung BEP, yaitu

Yang pertama adalah dengan cara menghitung BEP berdasarkan unit. Yaitu Titik pulang pokok (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai tertentu. Dalam hal ini kita akan memperkirakan pada jumlah produk ke berapa bisnis kita akan mengalami balik modal atau Break Even Point.

Yang kedua adalah dengan cara menghitung BEP berdasarkan nominal Rupiah. Yaitu dengan menghitung titik pulang pokok, yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga penjualan (P ) tertentu. Dalam hal ini kita akan memperkirakan pada jumlah nominal penjualan berapa bisnis kita akan mengalami balik modal atau Break Even Point.

Dalam menyusun perhitungan BEP terlebih dahulu kita tentukan 3 elemen yang ada di rumus BEP yaitu :

  1. Fixed Cost atau biaya tetap. Adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, pegawai, mesin, dan lain-lain. Biaya ini merupakan biaya yang harus kita keluarkan meskipun kita tidak menjual sama sekali
  2. Variable Cost atau biaya variabel. Adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan kita dalam menjalankan usaha. Biaya Variable ini jumlahnya berubah-ubah tergantung pada kegiatan yang kita lakukan. Misalnya saja kita harus membayar biaya distribusi (jika ada barang yang diproduksi), membayar komisi, nota penjualan, biaya komunikasi kepada pelanggan, dan lain-lain
  3. Harga penjualan, yaitu harga jual yang kita tentukan kepada pembeli.
  4. Kontribusi Margin Per Unit adalah jumlah keuntungan yang kita dapatkan ketika kita menjual produk kita.

Sehingga rumus BEP dapat dituliskan sebagai berikut :

  • BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
  • BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)

Contoh perhitungan dengan Rumus BEP Unit :

Pak Amin memiliki sebuah usaha toko sepeda dengan Fixed cost sebesar Rp.5.000.000. Variable Cost adalah sebesar Rp.200.000/unit, dengan harga jual Rp.1.500.000/unit.

Dapat dihitung BEP per unitnya yaitu :

BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
= Rp.5.000.000/ (Rp.1.500.000 – Rp.200.000)
= Rp.5.000.000 / Rp.1.300.000
= 3.84 pembulatan ke atas menjadi 4 unit

Sehingga Pak Amin dapat mengalami balik modal jika mampu menjual 4 unit sepeda dalam satu bulannya. Pada penjualan sepeda ke 5, maka Pak Amin sudah menuai keuntungan karena biaya tetap sudah tertutupi oleh penjualan 4 unit sepeda sebelumnya.

Contoh perhitungan dengan Rumus BEP Rupiah :

Pak Rusli memiliki sebuah toko mebel dengan Fixed Cost sebesar Rp.10.000.000. Variable Cost usahanya adalah sebesar Rp.500.000/unit, dengan harga jual Rp.2.500.000/unit .

Dapat dihitung BEP Rupiahnya yaitu :

BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)
= Rp.10.000.000 / (harga jual – variabel cost)/harga per unit
= Rp.10.000.000 /(2.500.000 – 500.000)/2.500.000
= Rp.10.000.000/0.8
= Rp.12.500.000

Sehingga Pak Rusli dapat mengalami BEP ketika angka penjualan sudah mencapai Rp.12.500.000,- setelah melewati jumlah penjualan tersebut, misalnya pada angka rupiah sebesar Rp.20.000.000 maka Pak Rusli dikatakan sudah balik modal atau BEP sehingga penjualan setelahnya Pak Rusli sudah bisa menghitung keuntungan.

Sumber: http://www.simulasikredit.com





Perencanaan Produksi Massal Bidang Usaha Multimedia

21 07 2020

Sebelumnya, silahkan simak video berikut ini:

Istilah Produksi Massal, dapat diartikan proses akhir pengembangan sebuah produk. Produksi massal merupakan produk-produk yang sudah dijual dipasaran, serta lulus uji kualitas dan kualifikasi dengan indeks penilaian yang ditetapkan, baik produsen itu sendiri atau lembaga pemerintah yang telah ditetapkan. Produksi massal berarti model prototype yang sesuai dengan keinginan produsen, calon konsumen dan lembaga terkait. Jadi, Produksi massal adalah menciptakan produk dan jasa secara besar-besaran dengan biaya dan bahan baku yang telah disepakati oleh perusahaan dan siap dipasarkan ke masyarakat.
Perencanaan produksi : aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan.

Jenis-Jenis produksi :Jenis-jenis produksi, diantaranya :

  • Produksi ekstraktif : Produksi ekstraktif berupa pemanfaatan hasil bumi emas, batubara, kekayaan laut berupa ikan, minyak bumi, dan sebagainya.
  • Produksi Agraris : Mengolah alam dengan memanfaatkan lahan tanah untuk di budidayakan misalkan lahan tanah di peruntukan untuk menanam padi, peternakan, perkebunan dan perikanan.
  • Produksi Industri : Produksi industri yaitu proses pengolahan bahan mentah atau bahan baku menjadi bahan jadi, misalkan industri garmen mengolah kain menjadi baju, celana.
  • Produksi Jasa : Desainer, guru, dokter adalah pekerjaan yang bertugas memberikan pelayanan ke masyarakat. Seorang desainer memiliki tugas memberikan pelayanan konsultasi tentang desain. 

Tahap produksi massal:

  • Membuat penjadwalan : Membuat penjadwalan produksi untuk merencanakan sumber daya yang akan digunakan meliputi mesin, sumber daya manusia, serta material atau bahan baku. Penjadwalan produksi diperuntukan untuk mengatur proses produksi yang dihasilkan dengan jumlah produksi yang di inginkan. Terdapat dua teknik dalam penjadwalan produksi yaitu teknik penjadwalan maju (Forward Scheduling) dan teknik Penjadwalan mundur (Backward Scheduling). Teknik penjadwalan produksi maju yaitu menentukan awal dimulainya produksi kemudian menghitung jumlah waktu ke depan atau maju sampai waktu penyelesaian keseluruhan proses produksi. Teknik penjadwalan Mundur yaitu teknik penjadwalan produksi dilakukan jika produk dibutuhkan atau kapan waktu yang telah ditentukan suatu proyek harus diselesaikan. Untuk waktu penyelesaian produksi dihitung mundur sesuai waktu proses produksi di mulai.
  • Memilih peralatan: merencanakan pemilihan alat. Alat digunakan untuk operasional produksi, apakah akan dibuat secara otomatis atau manual.
  • Pengerjaan peralatan dan perkakas: Pengerjaan peralatan ini direncakan dibuat oleh tim ahli yang memiliki keahlian dibidangnya
  • Mobilisasi personalia: Seleksi Pegawai, pendidikan, uraian tugas harus di lakukan dengan baik agar perusahaan memiliki pegawai yang benar-benar kompeten di bidangnya.
  • Pembelian bahan material: Pembelian material disiapkan sesuai dengan produksi apa yang ingin kita lakukan. Jika kita ingin memproduksi stiker maka materialnya berupa kertas, tinta dan sebagainya
  • Pengerjaan: Proses pengerjaan siap dilakukan karena semua perangkat sudah siap. Untuk itu lakukan pengerjaan sesuai produksi massal yang akan dikerjakan.